Hallo guys! Sebagian dari kita mungkin sudah sangat mengenal dengan generasi milenials, bukan? Namun faktanya, tak melulu soal generasi milenial lho. Sebagai pebisnis anda harus memperluas segmentasi pasar dengan menargetkan Gen Z untuk investasi jangka panjang.
“Lho, bukannya generasi milenial dan Gen Z ini sama ya?”
Perlu diketahui bahwa generasi milenial dan Gen Z ini merupakan dua generasi yang berbeda. Gen Z adalah generasi yang lahir pada 1997 – 2012, mereka saat ini berusia 11 – 26 tahun. Sedangkan generasi milenial yaitu generasi yang lahir pada 1981 – 1996, saat ini mereka berusia 27 – 42 tahun.
Gen Z menjadi salah satu pengguna terbesar sosial media. Mengutip dari laman Business Insider, Gen Z sebagai kelompok generasi dengan jumlah besar di kehidupan masyarakat saat ini, mereka telah mewakili 40% konsumen global. Maka dari itu, sangat penting bagi para pebisnis untuk mempertimbangkan Gen Z sebagai salah satu target pasar mereka.
Jadi apa saja sih yang harus diterapkan agar bisnis anda bisa menjangkau pasar Gen Z? Simak informasi strategi marketing selengkapnya di bawah ini ya!
Karakteristik Gen Z Sebagai Konsumen
Generasi Z atau lebih dikenal dengan Gen Z merupakan sekelompok orang yang lahir berdampingan dengan teknologi dimana media sosial dan WiFi sudah menjadi kebutuhan pokok dari Gen Z. Selain itu, Gen Z seringkali menjadi trendsetter di platform media sosial seperti halnya TikTok atau Instagram.
Mereka memiliki karakterisik yang cenderung bilingual, dimana mereka memiliki rasa keadilan yang kuat dengan tingkat demografis yang paling beragam. Sebagai konsumen dari produk sebuah brand, Gen Z cenderung melakukan tranksaksi jual beli secara online daripada secara fisik.
Berikut beberapa karakteristik Gen Z sebagai konsumen:
- Gen Z sangat memahami dan bergantung pada sosial media.
- Gen Z cenderung lebih memilih brand yang unik dan berkarakter, namun juga terkenal dikalangan warganet.
- Gen Z lebih menginginkan semuanya serta sudah terbiasa memperoleh apa yang mereka inginkan.
- Gen Z mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi tentang lingkungan yang ditinggalinya.
- Gen Z cenderung lebih menyukai informasi-informasi yang berformat video.
Strategi Marketing untuk Gen Z
Untuk bisa merepresentasikan strategi marketing terhadap Gen Z ini sebenarnya tidaklah begitu sulit. Hanya saja anda perlu menyesuaikan dengan karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh Gen Z. Berikut strategi marketing bagi para pebisnis yang ingin menargetkan Gen Z.
- Pemasaran Online
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa Gen Z sangat dekat dengan media sosial, secara otomatis sesuatu yang berhubungan dengan mereka harus menguasai smartphone. Setelah bisa menggunakan dunia digital anda bisa melakukan strategi pemasaran online ataupun pemasaran dengan konsep mobile friendly.
Pemasaran online ini sangat efektif dan cocok dengan karakteristik Gen Z. Selain itu, anda juga bisa menekan biaya pemasaran karena lebih murah. Berbeda dengan pemasaran mengunakan brosur atau pamflet yang pasti membutuhkan biaya besar dan memakan waktu lama juga.
Pemasaran online ini anda bisa memanfaatkan media sosial, website, dan platform-platform lainnya yang familiar dengan Gen Z. Dengan begitu, produk yang anda pasarkan akan semakin dikenal dan mengundang daya tarik Gen Z untuk melakukan pembelian.
- Memanfaatkan Media Sosial
Memanfaatkan media sosial juga bisa menjadi salah satu strategi yang bagus untuk berjualan ke Gen Z. Tidak sedikit dari Gen Z yang mencari informasi langsung melalui media sosial dan mesin pencarian lainnya seperti Google. Hal ini membuktikan bahwa media sosial dan Google bisa digunakan untuk media promosi. Apalagi beberapa platform saat ini sudah melakukan pengembangan dengan menambah fitur belanja, tentu akan sangat memudahkan para pebisnis dalam menjual produknya.
- Buat Video yang Menarik
Untuk saat ini konten-konten video banyak diminati oleh Gen Z. Hadirnya TikTok, fitur reels pada Instagram dan Facebook, dan Shopee video menunjukan bahwa konten video di media sosial atau platform digital menjadi kesukaan bagi Gen Z.
Sebagai seorang marketer, anda bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan penjualan. Konten video yang menarik dengan karakter sesuai brandnya masing-masing akan mampu meningkatkan engangement lebih banyak dan menjangkau banyak pengguna, sehingga produk yang ditawarkan akan lebih mudah tersebar dan dikenal banyak orang.
- Menjalin Kerjasama dengan Influencer
Salah satu yang tidak kalah pentingnya untuk dapat menjangkau Gen Z yaitu dengan menjalin kerjasama dengan influencer. Menggunakan jasa influencer ini sudah banyak dilakukan oleh brand-brand besar untuk membantu memasarkan produknya, dan strategi tersebut sangat efektif. Kebanyakan orang saat ini menaruh percaya kepada influencer sehingga apabila dipasarkan oleh mereka Gen Z akan tertarik untuk membelinya.
- Gunakan Taktik FOMO
Hadirnya Gen Z menciptakan istilah-istilah baru yang mampu mengubah dunia pemasaran. FOMO atau Fears Of Missing Out merupakan arti dari rasa takut merasa tertinggal. Para pebisnis bisa memanfaatkan taktik FOMO ini dengan menyesuaikan momen-momen tertentu. Biasanya taktik ini digunakan pada promo seperti pembatasan pembelian atau pembatasan waktu untuk melakukan pembelian. Dengan begitu, Gen Z yang terkena taktik ini akan lebih cepat membeli produk sebab takut kehilangan masa promo yang diberikan oleh brand.
- Pertimbangkan Penggunaan AR saat Launching Produk
Gen Z tumbuh dengan teknologi yang berkembang sangat cepat, sehingga mereka cenderung lebih suka dengan konten-konten digital. Penggunaan AR (Augmented Reality) pada saat launching produk memungkinkan para konsumen untuk merasakan pengalaman yang berbeda dari biasanya. AR menggabungkan unsur dunia nyata dan digital. Hal ini sesuai dengan karakteristik Gen Z yang mencari pengalaman baru yang inovatif.
Augmented Reality akan memberikan peluang untuk menciptakan pengalaman edukasi produk yang mendalam dan interaktif. Brand bisa menggunakan AR untuk menjelaskan produk atau layanan mereka dengan cara yang lebih menarik secara visual.
Baca Juga: Istilah Gaul Yang Wajib Diketahui Anak K-Popers , Mengenal Apa Itu Event Organizer