Di era ini, event bukan lagi menjadi sebuah hiburan saja. Bagi brand, event adalah sebuah ruang untuk dapat memperluas eksposur, membangun kedekatan emosional dengan konsumen, sekaligus meningkatkan loyalitas para pelanggannya.
Salah satu cara efektif untuk melakukannya yaitu dengan memilih IP event yang tepat sebagai bagian dari strategi brand activation.
Namun pertanyaannya, bagaimana cara memastikan bahwa IP event yang dipilih benar-benar sesuai dengan DNA brand? Karena salah pilih event bisa membuat pesan yang ingin disampaikan tidak sampai, bahkan bisa merugikan dari sisi investasi.
Nah, berikut adalah 5 strategi jitu yang bisa digunakan untuk memilih IP event yang tepat bagi brand. Simak informasi selengkapnya di bawah ini!
1. Pahami DNA Brand Sebelum Melangkah
Sebelum buru-buru melirik konser musik besar, festival kuliner, atau acara olahraga, langkah pertama yang paling penting untuk dipahami yaitu ketahui dulu DNA brand. DNA brand inilah yang akan menjadi fondasi dari semua aktivitas komunikasi yang dijalankan.
Bayangkan jika sebuah brand kosmetik memilih sponsor utama dalam event olahraga ekstrim seperti motocross. Apakah nyambung? Bisa jadi terasa dipaksakan, kecuali brand tersebut memang punya campaign tentang ketangguhan atau sporty lifestyle.
Maka, mengenali karakter, value, hingga target audience brand akan membantu untuk menentukan event mana yang relevan.
Sebagai contoh, kita bisa melihat brand fashion streetwear yang memilih berkolaborasi dengan konser hip-hop. Ada keselarasan nilai, keduannya sama-sama menonjolkan ekspresi diri, gaya, dan kultur urban.
Dengan kesesuaian seperti ini, audiens tidak hanya menerima pesan, tapi juga merasa benar-benar ada di dunia mereka.
2. Kenali Target Audiens Event dan Cocokkan dengan Audiens Brand
Setiap IP event punya karakteristik audiens yang berbeda. Konser musik K-pop misalnya, identik dengan anak muda usia remaja hingga early 20s yang tech-savvy dan loyal terhadap idola mereka. Sementara itu, festival jazz mungkin lebih menarik bagi kalangan pekerja muda hingga dewasa mapan yang menghargai seni musik dengan cara lebih eksklusif.
Di sinilah brand perlu memastikan ada irisan antara audiens event dengan audiens mereka. Jangan hanya terpaku dengan skala besar dan jumlah penonton yang banyak. Sebagus apapun sebuah event, jika audiensnya tidak sesuai dengan target market brand, maka ROI (return on investment) bisa tidak optimal.
3. Lihat Nilai Unik dan Storytelling yang Bisa Dibangun
IP event yang sukses biasanya punya nilai unik (unique selling point) yang kuat. Bisa berupa konsep acara, tema besar, atau bahkan ikon yang melekat pada event tersebut. Nilai unik inilah yang bisa membantu brand membangun storytelling campaign mereka.
Misalnya, sebuah festival musik bertemakan sustainable festival akan menjadi wadah sempurna bagi brand fashion ramah lingkungan untuk menceritakan visinya. Alih-alih sekedar menempelkan logo, brand bisa menghadirkan experience booth yang mengajak audiens memahami perjalanan produk dari bahan ramah lingkungan hingga ke gaya fashion yang dipakai sehari-hari.
Storytelling ini menjadi kunci karena audiens sekarang tidak hanya butuh hiburan, tapi juga pengalaman bermakna. Ketika brand bisa menjadi bagian dari cerita event, koneksi yang tercipta akan lebih mendalam dan bertahan lama.
4. Pertimbangkan Reputasi dan Kredibilitas Event
Memilih IP event bukan hanya melihat dari besar kecilnya skala acara, tapi juga kredibilitas penyelenggaranya. Event dengan manajemen profesional, track record sukses, dan reputasi baik akan meminimalisir risiko bagi brand.
Reputasi event juga punya efek domino. Brand yang ikut serta dalam event yang dianggap prestige akan ikut mendapatkan citra eksklusif tersebut.
Misalnya, brand minuman premium yang masuk sebagai sponsor resmi di Java Jazz Festival akan otomatis mendapat positioning sebagai brand bergengsi yang dekat dengan komunitas pecinta musik berkualitas.
Sebaliknya, jika sebuah brand nekat ikut event yang kurang terkelola dengan baik, maka nama brand juga bisa ikut tercoreng. Karena itu, lakukan riset tentang track record event sebelum membuat keputusan.
5. Hitung Potensi ROI dari Kolaborasi
Terakhir, jangan lupakan soal kalkulasi. Meski faktor emosional dan branding penting, brand tetap perlu memastikan bahwa investasi yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang didapat.
ROI dari sebuah IP event tidak hanya bisa dihitung dari exposure media atau jumlah penonton, tapi juga dari engagement, buzz di media sosial, hingga dampak jangka panjang brand perception.
Misalnya dengan budget tertentu, apakah brand lebih baik masuk ke konser musik internasional dengan 20 ribu penonton, atau festival lokal dengan 5 ribu penonton tapi dengan audiens yang jauh lebih relevan? Terkadang skala besar memang terlihat menggiurkan, tapi event yang lebih kecil dan tepat sasaran bisa memberikan hasil yang lebih maksimal.
Selain itu, perhitungkan juga benefit non-materi seperti konten marketing yang bisa dihasilkan. Dengan kolaborasi yang tepat, brand bisa mendapatkan banyak materi konten baik foto atau video yang bisa digunakan berulang kali di media sosial.
Segera Wujudkan IP Event Brand Bersama Goodworks
Menggelar sebuah IP event memang bukan hal yang mudah, apalagi jika ingin memastikan acara berjalan sukses, berkesan, dan mampu memberikan dampak positif bagi brand.
Jika ingin mewujudkan IP event dengan strategi kreatif serta eksekusi yang rapi, Goodworks siap menjadi mitra terbaik bagi brand Anda.
Jangan ragu untuk segera konsultasikan ide IP event Anda bersama Goodworks!
📱 WhatsApp: 0818-616-006
🌐Website: www.goodworks.co.id


